Pria lulusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) menambahkan, entrepreneurship banyak samanya dengan profesional yang baik.
"Kita jangan terjebak bahwa entrepreneurship itu harus unik, kemana-mana tidak disiplin, entrepreneurship justru disiplin, tetapi memang mereka tadi punya cita cita atau punya value, mereka enjoy dengan apa yang dikerjakan, akibatnya company tumbuh jauh lebih cepat," bebernya.
Sementara itu, Direktur Aren Energy Investment, Toronata Tambun, menjelaskan, membahas pendidikan kewirausahaan di Indonesia, maka ada beberapa yang perlu menjadi perhatian, antara lain krisis enterpreneur education dan mengajar menggunakan story telling.
Krisis enterpreneur education misalnya, kata dia, masih ada anggapan orang kalau menciptakan enterpreneur itu gampang.
Contohnya, mengundang tukang bakso memberikan motivasi kepada peserta pembuatan bakso dan pesertanya dengan gampangnya disebut enterpreneur.
Menurutnya, menjadi enterpreneur tentu harus melewati kesulitan yang luar biasa. Enterpreneur tidaklah karbitan seperti menjadikan seseorang Enterpreneur dalam waktu tiga bulan. Kewirausahan tidak hanya bermodal semangat. Diperlukan pula disiplin yang lebih.
Selain itu, mengajar enterpreneur dengan menggunakan story telling dengan mengundang mereka yang sukses dan menceritakan kesuksesannya tersebut. (fjr/eds)