FAJAR.CO.ID, BONE -- Anggota DPRD Bone serentak mengusulkan agar pinjaman PEN untuk Kabupaten Bone tidak berbunga kepada Anggota DPD RI, Ajiep Padindang. Bahkan, kalau perlu pokoknya pun tidak usah dikembalikan.
Hal itu bukan tanpa sebab dilontarkan oleh Ketua Komisi 1 DPRD Bone, Saipullah Latif Manyala. Menurutnya dua tahun terakhir pemotongan DAU khusus Bone Rp350 miliar. Rinciannya pada tahun 2020 sebanyak Rp216 miliar, lalu 2021 Rp134 miliar.
"Ini kan maksudnya anggaran Bone sudah dipotong di awal lalu dikasih pinjamkan kembali. Makanya perwakilan di senayan harus memperjuangkan untuk memutihkan," katanya Selasa (3/8/2021).
Kata dia, untuk pinjaman Rp300 miliar dengan bunga 6,19 persen setiap tahun. Regulasi ini agak diskriminatif, sebab pada tahun 2020 bunga 0 persen, dan 2021 langsung ada bunga.
"kita meminta kenapa ada diskriminasi dengan pinjaman tahun 2020 dan 2021, kenapa tidak disamakan, kita pun meminta pokoknya tidak usah dikembalikan. Bagaimana kemudian wakil kita yang ada di Senayan khususnya untuk persentase bunga itu. Bila perlu tidak ada bunga. Karena maksud kami, uang negara ditanggulangi negara, dan Bone adalah bagian dari negara, kebetulan ada Ajiep yang anggota komite anggaran," ujarnya.
Ketua PBB Bone itu juga mengutarakan, kedatangan Senator asal Bone ini untuk melakukan evaluasi soal Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kalau kemudian pinjaman PEN mau dievaluasi sekiranya ke OPD. Apalagi memang sangat lamban realisasi anggaran PEN.
"DPD menyambut baik untuk memperjuangkan, pada prinsipnya beliau mengatakan kalau ada uang pusat ambil saja. Selain itu kami apresiasi beliau sebagai perwakilan di senayan, karena harusnya kita yang membawa aspirasi, malah dia yang menjemput," jelasnya.