Mengakhiri sambutannya, Bupati menyampaikan kepada para petani dan warga Desa Jangan-Jangan agar tetap patuhi protokol kesehatan, karena kondisi daerah kita sudah zona orange penularan Covid-19 dan berada pada PPKM Level 3,
"Kalau anda fokus bertani disini, kemungkinannya sangat kecil untuk tertular Covid-19, apalagi Kecamatan Pujananting masuk penularan terendah di Kabupaten Barru".harap Bupati.
Kepala Dinas Pertanian Ir. Ahmad, MM melaporkan bahwa Desa Jangan-Jangan akan dijadikan sebagai kampung buah, karena disamping tanahnya yang subur keinginan masyarakat juga sangat tinggi
Pemasaran buah Nenas ini sangat banyak peminatnya karena jenisnya berbeda dengan nenas biasa. Jenis ini nenas madu, sangat manis dibanding nenas lokal, untuk sekarang ini pembeli dari Makassar yang langsung mengambil di Desa Jangan-Jangan.
Sementara Harga untuk saat ini bervariasi, untuk ukuran yang kecil harga Rp. 6.000/kg, ukuran sedang Rp.7.000-8.000/kg yang ukuran besar 9.000/kg.
Hadir diacara tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Barru Lukman T, Ketua Tim Penggerak PKK drg. Hasnah Syam MARS, Sekda Dr. Ir. Abustan, M.Si. Asisten Setda Andi Syukur Makkawaru, S.STP, M.Si, Asisten Ekbang. Abdul Rahim, S.IP, M.Si, Kadis Pertanian, Ir. Ahmad, MM, Kadis PTSP Syamsir, S.IP, M.Si,
Selain itu, Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Kependudukan Nasruddin S.IP, M.Si, Kadis Pendidikan Andi Adnan Azis, S.IP, M.Si, Kadis BPMD. PPKB, PPPA. JamaluddinS. Sos, MH. Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Yossi Febrisiah, S.IP, M.SI, Camat Pujananting Abd Rahman.(rls)