FAJAR.CO.ID, BULUKUMBA-- Dari 15 Desa yang didorong Dinas Pariwisata Bulukumba mengikuti lomba desa wisata, kini tersisa Desa Ara yang masuk 100 besar nominasi Lomba Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021 mewakili Bulukumba.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kemeterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekf), yang mengkrucutkan dari 1000 desa se-Indonesia yang mendaftarkan diri, tersisa 100 desa saja.
Di Bulukumba sendiri, kini tersisa Desa Ara, mengalahkan Desa Bira, yang memiliki pariwisata pantai pasir putih yang telah dikenal hingga mancanegara.
Kepala Desa Ara, H Amiruddin yang ditemui Harian Fajar, Senin, 23 Agustus 2021, mengaku awalnya pertama kali kaget ketika diberi tahu, jika tersisa Ara yang mewakili Bulukumba dalam lomba desa wisata.
Meski demikian, Ara, kata H Amiruddin mengaku, jika desanya memang layak untuk mewakili Bulukumba, pasalnya Ara tidak hanya memiliki pariwisata semata, namun budaya dan beberapa aspek lainnya.
Salah satunya Wisata tebing Apparalang, Wisata Pantai Pasir Putih Mandala Ria, yang sekaligus merupakan tempat para ahli pembuat perahu Pinisi yang telah diakui oleh dunia.
Tak kalah penting lagi katanya, Mandala Ria memiliki sejarah, yakni menjadi tempat pembuatan perahu pendaratan pembebasan Irian Barat, yang saat itu dipimpin oleh Soeharto saat masih bertugas di militer.
" Disinilah dibuat kapal pendaratan sebanyak 20 buah dengan waktu 20 hari," kata H Amiruddin.
Sehingga tak heran kenapa di Makassar ada monumen Mandala pembebasan Irian Barat, karena di pulau Sulsel inilah awal perumusan pembesan.