FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menanggapi adanya kericuhan antara Satgas Pengurai Kerumunan (Raika) dengan penjual coto.
Kericuhan tersebut terjadi ketika Satgas Raika yang melakukan operasi razia terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.
Danny sapaannya mengatakan, kericuhan tersebut terjadi lebih kepada emosional yang tak bisa terkontrol.
Agar hal tersebut tidak terulang kembali, ia mengaku akan terus memberikan pengarahan kepada para Satpol PP.
"Jadi Insyallah memang kalau saya lihat sebenarnya lebih kepada emosional tempat usaha, tapi saya akan terus memberi pengarahan kepada Satpol PP," katanya ketika ditemui di Kediamannya, di Jalan Amirullah Makassar, Selasa, (24/8/2021).
Ia menekankan pentingnya bersikap humanis dalam menegakkan aturan. Ia pun berencana untuk memanggil para Satpol PP.
"Agar lebih humanis sekali lagi lebih humanis dibutuhkan kesabaran dan hal-hal yang persuasif dan edukatif insyallah saya akan minta ketemu sama Satpol yang ada di Kota Makassar untuk saya sendiri memberikan penekanan dan perintah," tuturnya.
"Ini yang sulit memang perintah kesabaran supaya lebih sabar, lebih merangkul dan lebih edukatif," imbuh orang nomor satu Makassar tersebut.
Sekadar diketahui, kericuhan ini terjadi di warung coto yang ada di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Satgas Raika yang sedang beroperasi pada saat itu menemukan warung tersebut masih buka dan ramai pengunjung.
Warung coto tersebut beroperasi melewati batas waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah kota Makassar.