MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar enggan mengambil risiko untuk membuka sekolah dan melakukan belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19, Padahal beberapa pihak telah mengusulkan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Makassar digelar September.
Dewan Pendidikan Kota Makassar, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Dinas Pendidikan Kota Makassar telah sepakat.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, mengatakan Makassar masih belum bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka. Menurutnya ia tak ingin buru-buru menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Bulan September ini.
Alasannya, Makassar masih berada di zona oranye. Perlu kehatian-hatian untuk melaksanakan PTM, sebab ini menyangkut keselamatan dan kesehatan siswa, sehingga akan keliru jika sekolah tetap dibuka September ini dalam keadaan zona oranye.
"Bukan soal bulannya, tapi statusnya, ini baru satu tingkat di bawah zona merah. Masih berisiko," tegasnya.
Padahal sebelumnya dari hasil Focus Group Discussion (FGD) antara Dewan Pengawas Pendidikan, Disdik, Ahli Epidemiolog dan Organisasi Keguruan telah sepakan mendesak pemerintah menggelar PTM untuk kecamatan penyandang zona hijau.
Walikota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengaku khawatir kasus harian kembali mengalami peningkatan. Dirinya hanya ingin menggelar tatap muka jika Makassar keseluruhan sudah menyandang zona kuning.
"Boleh diusulkan, tetapi kita-kita yang tau kondisi. Dewan pendidikan dalam bahasa pendidikan iya. Tuntutan anak-anak, tuntutan orang tua, guru mau PTM. Tapi kami yang tau (kondisi)," tuturnya