Sementara 1.191 orang dari PPPK Guru, jadwal dan lokasi ujiannya akan ditentukan kemudian. Mengingat formasi PPPK Guru adalah ranah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). “Kalau formasi PPPK Guru ditangani Kementerian Pendidikan. Ujiannya tetap di Masamba, lokasi ujian di sekolah yang akan ditentukan kemudian, dengan sistem ujian UNBK,” jelas Nursalim. Ujian bagi PPPK Guru, kata dia, dibagi dua tahap, yaitu tahap pertama 1.015 orang, dan tahap kedua 176 orang.
Peserta Harus Mematuhi Standar Protokol Kesehatan COVID-19
Yang menarik, peserta seleksi CPNS dan PPPK tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Mengingat pelaksanaan seleksi tahun ini masih dalam suasana pandemi COVID-19, sehingga Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) BKN Pusat meminta Pemda Luwu Utara, dalam hal ini, panitia seleksi kabupaten, untuk ketat dalam penerapan protokol kesehatan.
Nursalim menyebutkan, peserta wajib memakai masker dua lapis (masker medis dan masker kain), wajib membawa hand sanitizer, dan wajib memperlihatkan hasil negatif COVID-19 melalui rapid antigen atau tes PCR. “Kita juga siapkan ruangan tersendiri bagi peserta yang memiliki suhu tubuh di atas 37°C, tapi yang positif COVID-19 tidak diperkenankan ikut ujian,” beber dia.
Yang sedikit meringankan, tidak ada kewajiban peserta untuk membuktikan bahwa dirinya sudah divaksin. “Kartu vaksinasi COVID-19 belum menjadi persyaratan peserta, kecuali di wilayah Jawa dan Bali. Kalau kita di sini belum dipersyarakatkan,” ungkapnya. Sementara itu, Sekda Lutra, Armiadi, meminta semua panitia kabupaten yang terlibat dalam seleksi CPNS dan PPPK ini untuk segera mempersiapkan segala kebutuhan yang diminta, seperti Aula La Galigo sebagai pusat seleksi, agar tetap steril dan tidak boleh digunakan untuk kegiatan lain, tiga hari sebelum seleksi digelar.