Resensi Buku ‘Mengembalikan Kejayaan Partai Ka’bah, Rencana dan Aksi’

  • Bagikan

Efektif mendukung atau mengontrol pemerintah menjadi strategi politik PPP dalam menjaga dukungan elektoral. Pasalnya, publik akan menilai sejauhmana melakukan cheks and balances di parlemen. Inilah diantaranya yang akan berimplikasi positif pada perolehan elektoral di setiap Pemilu.

Amir yang merupakan salah satu pimpinan PPP, mengingatkan khususnya kepada para kader dan simpatisan Partai Ka’bah, bahwa agenda besar mengembalikan dukungan elektoral tidak terbatas pada saat kampanye, yang sifatnya jangka pendek. Namun paling penting adalah kerja politik yang terus menerus dan bersifat jangka panjang. Di buku ini, penulis mendasarkan pada 4 variabel utama sebagai pintu masuk bagi peningkatan elektoral PPP, yaitu melalui penguatan pemilih, pelembagaan partai, pengembangan sistem politik, dan revitalisasi kampanye.

Trend perolehan suara PPP sejak reformasi memang mengalami penyesuaian. Pada Pemilu 1999, suaranya sebesar 11.329.905 (10,71%.) Kemudian di pemilu 2004 dan 2009, juga mengalami fluktuasi menjadi 9.248.764 suara (8,15%) dan 5.533.214 suara (5,32%). Di Pemilu 2014 sempat naik jadi 8.157.488 suara  (6,53%), tapi turun lagi di Pemilu 2019 yaitu 6.323.147 suara (4,52%). “Kalau ini tidak dikelola sungguh-sungguh pada Pemilu 2024, PPP bisa hilang,” ucap Hamzah Haz mantan ketua umum PPP.

Buku ini sangat relevan hadir di tengah harapan para senior, elit dan khususnya Ketua Umum Suharso Monoarfa agar dapat mengembalikan kemenangan PPP seperti pada Pemilu 1999, yakni sebesar 10,71% atau 11,3 juta suara. Buku ini memberikan jawaban secara konkret terhadap harapan ketua umum itu. Kalau ditanya bagaimana cara mengembalikannya, Amir hadir memberikan jawaban yang cerdas dan bernas, yakni dengan menerbitkan buku yang memuat pikirannya secara sistematis dan komprehensif. Disinilah urgensi terbitnya buku ini.

  • Bagikan