“Kita serahkan Dinas Kesehatan mengaturnya. Mungkin ada 3 alternatif, pertama bisa dilihat di aplikasi, bisa di-print-out, atau bisa juga pengecekannya dilihat di mana dia dilayani. Semua Itu kita mudahkan,” jelasnya.
Nursalim juga mengakatakan bahwa Dinas Kesehatan akan menyiapkan masker, hand sanitizer, dan tissu untuk mengantisipasi peserta yang lupa membawa alat pelindung diri dari COVID-19.
“Masker dan hand sanitizer akan difasilitasi Dinas Kesehatan untuk melayani peserta yang lupa membawa masker,” kata Nursalim.
Semua standar prokes, kata dia, harus betul-betul ditegakkan agar pelaksanaan tes selama 9 hari di Luwu Utara bebas dari COVID-19.
Tentu pelayanan dengan pendekatan humanisme tak hanya berlaku di sektor kesehatan saja, tetapi juga sektor lainnya, seperti bagaimana mengatur kedatangan peserta yang dibagi dalam empat sesi setiap harinya. Terkait hal ini, Dinas Perhubungan dan Satpol PP menjadi instrument penting dalam memberikan pelayanan yang mengedepankan sisi humanisme, sehingga peserta betul-betul dilayani dengan baik dan nyaman.
Sebelumnya, Sekda Armiadi berharap panitia tes CPNS dapat bekerja sesuai tugas yang diberikan. Ia mewanti-wanti terjadinya gangguan jaringan internet, sehingga bisa mengganggu kelancaran pelaksanaan ujian yang kali ini memakai sistem CAT. “Telkom dan Kominfo harus berkoordinasi terkait jaringan, karena kita tidak mau ada jaringan bermasalah, karena kalau jaringan sudah bermasalah akan memengaruhi psikologis peserta,” kata Armiadi.
Untuk itu, kata dia, waktu yang tinggal empat hari ini harus betul-betul dimaksimalkan dengan baik untuk membenahi yang masih kurang dan memperkuat yang sudah ada.