”Ada besi yang keropos, itu kami atasi. Termasuk ada atap yang rembes. Nah, kalau mihrab, tempat wudunya itu kita benahi juga karena ada tampungan air yang bocor. Nanti di bulan Oktober sudah fungsional itu,” jelasnya.
Bahkan, Haeruddin sudah meminta tambahan waktu sekitar 28 hari untuk penuntasan pembangunan. "Jadi akhir Oktober sudah selesai,” jelasnya.
Ketua Komisi D DPRD Sulsel Rahman Pina mengatakan progres pembangunan Masjid 99 Kubah bukan sedikit lambat, tetapi banyak terlambat. Seharusnya, kendala teknis bisa diatasi dengan cepat.
”Saya tegaskan, progresnya ini memang sangat lambat. Harusnya, kalau ada pekerja yang kena Covid, itu bisa langsung diganti saja. Jangan menunggu lama,” katanya.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan memang rencananya, awal Oktober Masjid 99 Kubah akan dibuka. Akan tetapi, hanya difungsikan secara terbatas dulu.
”Kita akan buka, tapi tidak untuk langsung banyak orang. Dalam kapasitas terbatas saja, kan, ini masih pandemi,” jelas Sudirman.
Butuh Anggaran
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUTR Sulsel Haeruddin mengatakan pihaknya masih butuh tambahan anggaran untuk tahun depan. Anggaran itu untuk menutupi kekurangan kubah masjid.
Kubah itu nantinya akan dipasang di area pelataran masjid. Itu juga masih akan ditambah dengan menara utama dan penuntasan aksesoris-aksesoris lainnya.
”Kita masih butuh 16 kubah di area pelataran masjid. Itu ditambahblagi dengan satu menara utama. Jadi totalnya 17,” bebernya.
Terkait besaran anggarannya, Haeruddin mengaju belum bisa memprediksi secara pasti. Sebab, saat ini masih dalam tahap lelang manajemen konstruksi (MK).