Sementara itu, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Sulselbara, Pdt. Dr. Adrie Massie, menuturkan bahwa seharusnya, langkah-langkah untuk membendung peristiwa-peristiwa yang bisa melukai nurani keagamaan dan keragaman kita, memang merupakan tugas seluruh elemen, terkhusus para pemuka agama.
“Apa yang terjadi kemarin, pembakaran mimbar Masjid Raya itu bukan hanya menjadi kepedihan bagi umat Islam, melainkan kepedihan semua umat beragama. Saya bangga dengan Muhammadiyah, karena itu, kemarin saya mendapat undangan saya senang sekali,” ungkap Pdt. Adrie.
Lanjut Adrie, dengan silaturahim lintas ormas dan agama seperti ini akan memberikan efek yang luar biasa bagi masyarakat. Adrie juga mengajak para pemuka agama untuk terus mengajarkan dan membina umat agar bisa tetap menjalankan ajaran agamanya yang baik.
Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulsel, Dr. Abri menyarankan agar forum komunikasi yang diinisiasi oleh Muhammadiyah seperti ini dipertahankan dan ditingkatkan.
Dr. Abri juga berharap kepada TNI dan POLRI untuk kembali menggalakkan program-pogram untuk meningkatkan wawasan kebangsaan masyarakat khususnya kalangan muda. “Ada juga Da’i Kamtibmas, sehingga dengan ini, tidak ada lagi yang namanya ekstrem kiri dan ekstrem kanan,” kata Abri.
Dalam sambutannya, sebelum menutup acara, Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, Prof. Dr. Ambo Asse menghaturkan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan. Ia menjelaskan, forum yang menghadirkan pihak keamanan ini memang dibuat untuk mengantisipasi peristiwa-peristiwa seperti yang telah terjad terkait isu agama.