FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Landainya pergerakan kasus Covid-19 signifikan dengan penurunan angka masyarakat yang ikut vaksinasi.
Alhasil, grafik vaksinasi berjalan lamban karena ramainya informasi hoaks mengenai vaksin Covid-19. Hal ini cukup mempengaruhi keinginan masyarakat untuk ikut vaksinasi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Arman Bausat mengungkapkan, kurangnya informasi dan rendahnya edukasi mengenai vaksin, menjadi penyebab tingginya masyarakat yang termakan kabar bohong.
"Upaya-upaya kita di Satgas, bagaimana hokas bisa dinetralisasi agar tidak semakin berkembang. Ternyata memang mungkin masyarakat sudah terlanjur merasa tidak ada manfaatnya. Karena berpikir dari awal tidak pernah kena Covid-19, terutama di daerah pedesaan," terang dr Arman, Senin, 18 Oktober.
Dia mengakui, akan sulit mencapai tingkat vaksinasi 70 persen hingga akhir tahun. Untuk itu, diperlukan upaya ekstra untuk mencapai target herd immunity secepatnya.
Kepala Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Diskes Sulsel, Muhammadong mengakui animo masyarakat untuk mendapatkan vaksin cenderung menurun saat ini.
"Kami berharap informasi yang disebarkan dapat tersampaikan kepada masyarakat, tanpa ada pengurangan dan penambahan dari media-media sebagai penyambung tangan kami dengan masyarakat," terangnya.
Saat ini, capaian vaksinasi di Sulsel per 18 Oktober mencapai 36 persen atau 2.605.148 jiwa. (asri)