Dengan adanya peningkatan kompetensi para peserta, tambah dr Mappatoba, diyakini akan memperkuat, mempercepat, dan memperbaiki proses pelayanan sehingga masyarakat pengguna jasa RSUD Haji atau pasien merasa nyaman.
"Dari situ, keunggulan RSUD Haji akan diketahui masyarakat sehingga banyak yang percaya untuk datang berobat ke sini. Konsekuensinya, tentu pendapatan rumah sakit akan bertambah. Begitu yang harus dijalankan rumah sakit dengan konsep Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Perencanaan, Humas dan Pemasaran RSUD Haji, Badaruddin, menjelaskan kegiatan ini sengaja mengambil tema Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pelayanan untuk Mewujudkan Budaya Sipakatau.
Alasannya, kata mantan Kabag Humas Dinas Kominfo Sulsel itu, karena mengacu pada tema HUT ke-352 Sulsel, yakni Bersatu SIPAKATAU, Dalam Era Baru Menuju Sulsel Lebih Baik.
SIPAKATAU sebagai akronim dari Sinergitas, Inovatif, Profesional, Akuntabel, Integritas dan Tanggung jawab.
Badaruddin menambahkan, pelatihan tersebut diikuti sebanyak 61 peserta melibatkan kepala ruangan, kepala instalasi, ketua komite, Ketua Tim ruangan serta petugas yang paling terdepan
"Karena masih dalam kondisi pandemi covid-19, pelatihan digelar dengan mengikuti protokol kesehatan (Prokes) secara ketat," ungkapnya.
Pemateri dalam kegiatan tersebut diantaranya Plt. Direktur RSUD Haji Makassar dr.H Mappatoba M,B,A, DTAS, Rini Rachmawaty, S.Kep., Ns., MN, PhD, ( Dosen Manajemen Keperawatan Unhas).
Juga Dewan Pengawas (Dewas RSUD Haji) yakni Dr. Drs H. Tautoto Tana renggina, M.Si, dan Dr. Irwandy, M.Sc, Ph.D, M.Kes. Pemateri lainnya adalah
dr Abdul Djafar, M.Kes (SPI RSUD Haji) yang membawakan materi publik speaking.(*)