FAJAR.CO.ID -- Rakor yang merupakan kerja sama Direktorat Jenderal Imigrasi dengan Pemerintah Kota Makassar dan Organisasi Internasional terkait Penanganan Pengungsi dan Pencari Suaka di Indonesia diselenggarakan di Aula Kantor Balaikota Makassar, Kamis (28/10/2021).
Menurut Kakanwil, Harun saat ini di kota Makassar tercatat ada 1.624 orang pengungsi, 1245 pria dan 379 wanita yang tersebar di 20 Community House se-kota Makassar.
Selama tahun 2021, Rudenim (Rumah Detensi Imigrasi) makassar telah melakukan pendetensian terhadap 9 orang, pemulangan ke negara ketiga (resetlement ) sebanyak 2 orang, pemulangan sukarela sebanyak 16 orang, dan pemindahan dari rudenim makassar ke Rudenim lain sebanyak 56 orang.
Menurut Kakanwil Harun, Pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing yang berstatus pencari suaka (asylum seeker) dan pengungsi (refugee) di kota makassar perlu ditingkatkan dalam rangka meminimalisir potensi kerawanan atas keberadaan mereka.
“Melalui rakor ini diharapkan ada peningkatan koordinasi, kerja sama dan sinergitas dalam satuan tugas penanganan pengungsi dari luar negeri di kota Makassar," kata Harun.
Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, ketika membuka acara mengapresiasi rakor ini dengan harapan tercipta kesatuan pandang, menjadi solusi, meningkatkan sinergi serta melakukan langkah konkrit bagi penanganan pengungsi dan pencari suaka di kota Makassar.
Direktur Kerjasama Keimigrasian yang diwakili oleh Kepala Sub Direktorat Kerjasama Keimigrasian dengan Organisasi Internasional Ferry Herling Ishak Sioth mengatakan hingga Agustus 2021, jumlah pencari suaka dan pengungsi dari luar negeri di Indonesia saat ini berjumlah 13.343 (tiga belas ribu tiga ratus empat puluh tiga) orang, dan yang masih difasilitasi IOM sebanyak 7.483 (tujuh ribu empat ratus delapan puluh tiga) orang pengungsi.