"Hal inilah yang mendasari kami untuk bermitra dengan PT Pegadaian yang merupakan lembaga keuangan terpercaya dan berlisensi untuk melengkapi portofolio produk finansial melalui Tabungan Emas Pegadaian di Traveloka, yang diharapkan tak hanya memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, namun juga mendorong literasi dan inklusi keuangan yang menjadi salah satu fokus pemerintah," katanya.
Emas menjadi salah satu pilihan instrumen investasi yang rendah risiko serta memiliki nilai aset yang cenderung stabil, sehingga cocok bagi para investor pemula, terutama kalangan usia muda seperti milenial dan Gen Z. Hal ini terbukti sepanjang tahun 2020, PT Pegadaian mencatat penjualan emas mencapai 6,5 ton, dan sebanyak 4,66 ton (71%) berasal dari pembelian emas digital atau Tabungan Emas. Dibandingkan tahun 2019, penjualan tabungan emas meningkat sebesar17%.
Tingginya minat masyarakat untuk menabung emas perlu didukung dengan menghadirkan kemudahan akses bagi masyarakat, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi yang disediakan oleh platform online yang bermitra resmi dengan instansi keuangan terpercaya.
Luh Putu Andarini, Senior Vice President Divisi Produk Emas, PTPegadaian, mengatakan pihaknya melihat tren positif untuk menabung emas secara digital karena kemudahan akses serta keamanan yang diberikan. Hal ini terbukti dari jumlah nasabah a ktif Tabungan Emas yang tumbuh 36 persen secara year-on-year (yoy) sepanjang tahun 2020.
"Sebagai perusahaan jasa keuangan yang memiliki pengalaman panjang dalam memberikan layanan keuangan dan dipercaya sebagai pilihan utama oleh masyarakat untuk menabung atau berinvestasi emas, kemitraan dengan Traveloka membantu kami dalam meningkatkan daya saing melalui transformasi digital. Kolaborasi ini sejalan dengan fokus perusahaan kami untuk bisa memperluas akses layanan digital investasi emas yang terpercaya kepada masyarakat dan khususnya yang menyasar padamilenial,” jelasnya.