Begitu juga dengan peringatan Hari Kesehatan yang jatuh pada 12 November, dikatakannya, bisa dijadikan momentum fokus membangun diri, keluarga, masyarakat dan negara khususnya di bidang pembangunan kesehatan, sejalan dengan tema tahun ini yaitu Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku.
Terkait upaya pengendalian COVID-19 di tanah air, vaksinasi tetap menjadi salah satu upaya penting, bersama dengan upaya testing, lacak dan isolasi serta kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Jika membandingkan data kita dengan data global untuk vaksinasi, tutur Nadia, Indonesia masuk dalam peringkat ke-5 untuk jumlah orang yang mendapatkan vaksinasi minimal 1 dosis dan juga dari jumlah dosis yang diberikan.
Selain itu, Indonesia juga dapat memastikan ketersediaan vaksin untuk dalam negeri di tengah keterbatasan ketersediaan vaksin di level global. Sedangkan mengenai capaian vaksinasi, ia mengatakan, “Saat ini ada 21 ibukota provinsi sudah mencapai target lebih dari 70% di bulan November.”
Untuk vaksinasi anak, disebutkannya, dapat diawali di kab/kota yang telah mencapai target dosis 1 lebih dari 70% total sasaran dan lebih dari 60% populasi lansia. Vaksinasi anak direncanakan dimulai pada 2022. Mengingat ada 26,4 juta anak usia 6-11 tahun di Indonesia, maka dibutuhkan 58,7 juta dosis untuk dua kali suntikan.
Sementara untuk vaksin booster, menurut Nadia diekspektasikan dimulai pada Januari 2022. “Sesuai rekomendasi ITAGI,saat ini indonesia perlu memprioritaskan pemenuhan cakupan vaksinasi lengkap COVID-19 pada populasi umum. Booster dapat dilakukan setelah lebih dari 50% sasaran tervaksinasi lengkap (terbentuk herd protection), dimulai dengan prioritisasi pada orang lanjut usia,” paparnya.