FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar meluncurkan aplikasi peta masjid. Dari pemetaan ini, pihak balai berharap bisa dijadikan rujukan kebijakan bagi pemerintahan maupun stakeholder.
Kepala Balai Litbang Agama Makassar, Dr Saprillah menjelaskan, ada 1.307 masjid di seluruh Kota Makassar yang berhasil dipetakan.
"Teman-teman memetakan sampai di kepualauan Kodingareng. Di sana ada dua masjid," kata Pepi, sapaan akrab Dr Saprillah saat ditemui di sela-sela pertemuan para peneliti Balitbang Kemenag RI, di Hotel Harper, Makassar, Kamis, 18 November.
Soal data, Pepi mengakui memang ada perbedaan dengan lembaga lainnya. Justru inilah yang mendorong pihaknya melakukan pemetaan sendiri dengan metode real count. Pihak balai menginginkan pemetaan ini menjadi referensi bagi para peneliti di lingkungan BLAM.
Dia mencontohkan, dari pemetaan tersebut, terlihat persebaran masjid belum merata. Di Kecamatan Biringkanayya misalnya, terdapat lebih 200 masjid. Sementara di Kecamatan Bontoala, jumlah masjidnya hanya 20.
"Jadi bagi pengambil kebijakan, seumpama ada yang mau penambahan masjid, (data ini) bisa jadi pertimbangan," katanya.
Pemetaan ini tak hanya alamat dan kapasitas jamaah, juga mencakup kecendrungan aliran jamaahnya. Seperti masjid mana saja yang dominan NU, Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah dan Ormas Islam besar lainnya.
Pepi menambahkan, masjid yang didata hanya yang berada di area publik. Sementara mushala atau masjid di dalam perkantoran, tidak termasuk.
"Ke depan dibuatkan aplikasi gereja. Dan rumah ibadah lainnya." tandasnya. (aha)