FAJAR.CO.ID, BONE -- Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat Kesatuan Pelajar Mahasiswa (KEPMI) Bone, Raihand Amry mengkritik deklarasi damai yang diadakan oleh Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Menurut Raihand, deklarasi ini sifatnya hanya sementara, dan selalu berulang. "Jadi deklarasi damai yang dilakukan saat ini oleh Plt Gubernur tidak akan menyentuh akar konflik yang ada," katanya Senin (29/10/2021).
Kata dia, urai dulu akar dan sejarah konflik, lalu temukan solusi jangka panjang dan permanen, begitupun juga parah tokoh daerah masing-masing yang seolah-olah ingin menyelesaikan masalah ini, tanpa tau kejadian yang ada, bahkan tidak pernah melihat korban di rumah sakit.
"Pemerintah harus ketahui kejadian ini bukan hanya sekali, masih banyak masalah yang sampai hari ini belum diselesaikan. Tetapi, kondisi ini betul tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Kasihan para mahasiswa yang menjadi korban," cetusnya.
Sekadar diketahui konflik diduga melibatkan mahasiswa asal Bone dengan Palopo kembali pecah. Asrama Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) diserang oleh Orang Tidak Dikenal (OTK), Minggu 28 November sekitar pukul 02.00 Wita dini hari.
Dari informasi yang dihimpun asrama IPMIL yang terletak di Jalan Sungai Limboto Makassar itu tiba-tiba diserang OTK yang berjumlah sekitar 14 orang. Beberapa jam pasca penyerangan di asrama IPMIL, asrama Kesatuan Pelajar Mahasiswa (KEPMI) Bone yang juga berada di Jalan Sungai Limboto, Makassar dilempar bom molotov. (agung/fajar)