FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - - Setelah gambar-gambar tragis tentang penyerangan asrama mahasiswa oleh orang tak dikenal menjadi viral di beberapa grup WA dua hari terakhir ini, Yasir Machmud selaku tokoh pemuda Bone angkat bicara. Ia menegaskan kejadian tersebut jangan dibesar-besarkan tanpa ada fakta mengenai duduk perkara sebenarnya.
Apalagi berita tersebut diikutkan dengan info akan ada sweeping dan razia kendaraan berpelat kode Bone atau Luwu. Bone dan Luwu dalam lintas sejarah bangsa ini adalah dua kerajaan besar yang cukup disegani di masa penjajahan dulu. Sejarah dibalik eksistensi keduanya juga terjalin dengan baik selama ini.
"Orang Bone dan Luwu berdamai dan menyatu sejak dahulu kala, bahkan pernah berikrar menyatakan persaudaraan dan kutukan bagi yang melanggar perjanjian tersebut," kata Yasir, Selasa, 30 November.
Mantan penasihat Organda Kabupaten Bone ini menyampaikan peristiwa yang terjadi pada Minggu dini hari, diharapkan tak direspons berlebihan oleh masyarakat. Jangan sampai terprovokasi dengan isu yang berkembang. Apalagi, masalah ini sudah ditangani aparat kepolisian dan upaya perdamaian sudah dilakukan.
"Untuk menunjukkan eksistensi pemuda dan mahasiswa di tengah masyarakat, maka fungsi moral force dan agent of change harus dikedepankan, pemuda dan mahasiswa adalah generasi yang akan memimpin bangsa ini kelak," bebernya.
Yasir yang juga Direktur Perseroda Sulsel ini menyampaikan perkelahian antar kelompok mahasiswa apalagi membawa nama daerah adalah perilaku yang menyesatkan dan akan merugikan nama daerah. Selaku penasehat LAMAKKAWA (senjata pusaka kerajaan Bone), ia juga berpesan kepada mahasiswa untuk lebih banyak belajar dan mengisi waktunya dengan kegiatan positif.