"Ini sebagai suplemen herbal guna menjaga kadar kolesterol pada subjek dengan riwayat dislipidemia dalam rangkaian pengobatan dan diet yang sehat," ucapnya.
Kata Budi, sebanyak delapan puluh subjek mengikuti penelitian ini, secara acak ditugaskan untuk menjalani delapan minggu pengobatan setelah menyelesaikan empat minggu periode run-in.
"Selama masa pengobatan, setiap subjek menerima Nutrafor CHOL atau plasebo, dua kapsul setelah makan di sore hari dan dua kapsul setelah makan di malam hari selama 8 minggu," ucapnya.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, Budi mengatakan masa pengobatan selama delapan minggu cukup untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan Nutrafor CHOL.
Subjek merupakan penduduk Indonesia, berdasarkan inklusi dan eksklusi kriteria sebagaimana tercantum dalam protokol penelitian. Kriteria tersebut berupa pria dan wanita, berusia 18-65 tahun dengan riwayat dislipidemia.
"Mereka ini sudah melalui pemeriksaan fisik dan riwayat medis bersama dengan data tes laboratorium dan Hasil EKG dalam Case Report Form (CRF) yang memiliki kadar TC 200-239 mg/dL dan kadar kolesterol LDL 100-159 mg/dL," ucapnya.
Subjek menerapkan pola makan sehat dan aktivitas fisik yang baik. (didapat dari mempertanyakan subjek), memiliki nilai hematologi yang normal, meliputi: hemoglobin, hematocrit, erythrocyte, leukocyte, mean corpuscular (MC) values, leukocyte differential, platelets count and erythrocyte sedimentation rate (ESR), dan lain-lain.
Subjek secara acak dibagi ke dalam dua kelompok untuk menerima baik Nutrafor CHOL atau plasebo, kemudian produk investigasi dikonsumsi setiap dua minggu selama dua hari dengan jumlah 2x2 kapsul perhari, jadi total produk investigasi yang dikonsumsi subjek selama penelitian sebanyak 64 kapsul.