“Beribadah ini merupakan hak asasi yang paling mendasar dan harus diberikan oleh negara. Warga Tionghoa di Parepare tentu telah bersama berupaya membangkitkan roda perekonomian di Parepare," ujar Taufan Pawe.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti dan Peninjauan bersama Klenteng Kwan Kong Parepare didampingi FKUB Parepare.
Ketua Pemuda Khonghucu Sulawesi Selatan, Erfan Sutono yang juga merupakan pengurus Klenteng Kwan Kong Parepare berharap hadirnya klenteng sebagai bukti nyata bahwa Parepare begitu inklusif, mampu menerima semua agama dan golongan dan berharap bahwa karena Klenteng ini telah dibangun secara bersama-sama maka mengajak semua komponen di Kota Parepare untuk bersama menjaga dan merawat klenteng ini.
Sejarah klenteng di Indonesia telah melalui perjalanan ratusan tahun, sehingga kami berharap Klenteng Parepare pun mampu mengarungi perjalanan ratusan tahun tersebut dan menjadi warisan anak cucu.
Dalam pesan Whatsapp Ketua GP Anshor Parepare menyampaikan, “Toleransi itu berkah dan hadiah bangsa Indonesia ini kepada kita semua. Pijakan semua agama itu sama, "Cinta Kasih".
"Nabi, Dewa, Titisan atau apapun namanya mereka itulah yang mewariskan kita tentang kemanusiaan di atas segalanya dan saling menghargai karena kemanusiaan itu satu, dan toleransi ialah pijar-pijar cahaya yang menjadi perekatnya. Suatu kemajuan di tengah arus isu toleransi untuk kota Parepare sebagai kota cinta mampu menghadirkan klenteng untuk ibadah ummat Khonghucu dan sebagai wisata religi dan untuk warisan anak cucu kita kelak.
Selamat untuk saudara2 ku ummat Khonghucu, semoga berkah utk kita dan parepare,” katanya. (rls)
