"Karena pertanian anjlok, maka pendapatan masyarakat juga menurun yang memang 63 persennya memang bekerja sebagai petani," tegasnya.
Kepala Bappeda Sidrap, Andi Muh. Arsyad menyampaikan tingkat kemiskinan kabupaten Sidrap dalam 5 tahun terakhir cenderung rendah. Namun pada Tahun 2020 mengalami peningkatan 0,26 persen dibandingkan dengan Tahun 2019.
"Hal ini disebabkan karena pandemi Covid-19 yang berdampak pada terganggunya aktivitas ekonomi dengan adanya pembatasan sosial sehingga akhirnya mempengaruhi pendapatan masyarakat yang memicu bertambahnya individu atau rumah tangga miskin," bebernya.
Dan berdasarkan data Bappeda Sidrap, pada tahun 2021 jumlah penduduk miskin menurun menjadi 15.250 jiwa atau secara presentase 5,04 persen.
Adapun sejumlah intervensi program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan yakni mulai bedah rumah, bantuan ternak, pelatihan/bantuan bagi UMKM, jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin (BPJS Kesehatan) hingga Pengoptimalan penggunaan dana desa (DD/ADD) untuk penanggulangan kemiskinan dampak pandemi Covid-19. (abd)