FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Di bawah kepemimpinan Bupati Wajo, Amran Mahmud, Kota Santri akan menjadi pencetak hafiz atau penghafal Alquran.
Tanda-tanda Wajo sebagai pencetak hafiz terlihat pada data Bagian Kesra Sekretariat Daerah Wajo. Di awal tahun 2022 jumlah santri sebanyak 3.581 jiwa tersebar di 40 pondok Tahfidzul Qur'an.
"Angka ini mengalami kenaikan drastis jika dibanding tahun lalu yang berada di kisaran 1.700 santri," ujar Amran Mahmud.
Dia menambahkan, mencetak ribuan hafiz memang menjadi salah satu programnya di pemerintahan. Karena itu, dia terus mendukung dan memberi perhatian khusus untuk keberadaan pondok tahfiz.
"Kami sangat optimis dua hingga empat tahun ke depan akan banyak lahir kader-kader penghafal Alquran dari Wajo. Ini tentu menjadi harapan kita semua, dan sejalan dengan visi-misi pemerintahan kami," tegasnya.
Lahirnya ribuan hafidz Qur’an diyakininya, selain mempertegas Wajo sebagai kota santri, juga akan meningkatkan kecerdasan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berlandaskan iman dan taqwa.
Olehnya itu, Amran yang dikenal peduli terhadap pengembangan pendidikan dan keagamaan, meminta dukungan semua pihak, baik alim ulama, tokoh masyarakat, para dermawan, maupun Forkompida untuk bersama mengantarkan Wajo jadi pencetak hafiz.
Selain itu, Pemkab Wajo juga sudah melakukan MoU atau kerja sama dengan Quamtum Akhyar Institut Yayasan, milik Ustaz Adi Hidayat, dengan mengirim hafiz untuk mendapat pembekalan khusus.
"Pemkab Wajo telah mengirim 10 orang putra asal Wajo untuk berguru pada Quamtum Akhyar Institut yang dibina langsung oleh Ustaz Adi Hidayat. Harapannya agar kelak bisa menjadi motivator bagi putra-putri Wajo untuk terus belajar Alquran,” sebut kepala daerah yang bergelar Doktor ini.