“Pembangunan hunian darurat terus kami lakukan bagi warga yang tidak mampu mendirikan rumah pengganti karena sebagian warga ada yang sudah mendirikan rumah darurat dari sisa bahan bangunan yang dimiliki,” katanya.
Selain hunian darurat, tim yang dipimpinnya, menurut Fathul Faruq juga membantu pendirian sekolah darurat, SD Inpres Garaupa di Pasilambena dan pembagian family kit bagi warga penerima manfaat hunian darurat sebanyak 250 KK.
Ditanya tentang kendala yang dihadapi, Fathul Faruq mengatakan kendala terbesar yang dihadapi para relawan Muhammadiyah tersebut adalah transportasi menuju Pasimarannu dan Pasilambena.
“Karena keberangkatan kapal Pelni saat ini tidak menentu akibat musim angin barat menyebabkan gelombang tinggi sehingga kapal tidak berani berlayar,” ujarnya.
Dari laporan situasi yang disusun oleh Pos Koordinasi Muhammadiyah untuk respon gempa Selayar terungkap bahwa selain pembangunan hunian darurat, para relawan Muhammadiyah juga sudah melaksanakan pendampingan psikososial dan pendirian dapur umum.
Bulan Februari hingga April 2022 nanti akan dilaksanakan Pelatihan dan penerjunan Da’i Muda Muhammadiyah Desa Garaupa, Garaupa Raya dan Kampung mualaf di Desa Sambali.
Kemudian juga pemberian bantuan operasional selama 4 bulan bagi para siswa sekolah Muhammadiyah yang terdampak gempa di Kecamatan Pasimaranu dan Pasilambena. Selain itu pendampingan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pasilambena dan Pasimarannu serta Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sambali. (rls)