Apalagi jika mengingat Jakarta adalah ibukota negara, dan menjadi salah satu barometer sosial, politik, dan ekonomi Indonesia.
"Kebaikan dan perkembangan Jakarta tentu akan dapat diklaim sebagai hasil keberhasilan dan kemampuan Anies sebagai Gubernur," terangnya.
Selain itu saat ini ditengah dinamika berbagai tokoh berlatar belakang partai politik, terutama partai politik besar. Sedang mencoha merebut simpati secara internal partai.
Sementara menurut Sukri, Anies yang bukan kader partai politik tertentu, otomatis terhindar dari konflik internal partai. Sehingga dapat fokus untuk bekerja ke masyarakat.
Terkait dengan Nasdem, sebagai Partai Politik tentu Nasdem sedang berupaya untuk mencari calon yang akan diusung nantinya.
"Posisi Anies tentu menarik, apalagi beberapa hasil Survey menunjukkan namanya selalu masuk 3 besar bakal calon presiden yang dijagokan," katanya.
Sekarang ini terang Sukri, Partai politik seperti Nasdem atau Golkar masih bisa membuka diri kepaada Anies, sampai partai politik tersebut harus menentukan keputusan soal format koalisi Pilpres. Sementara jika Anies memilih salah satu partai, maka partai politik selama ini terbuka bisa menjadi lawan.
"Hanya tinggal bagaimana Anies dapat menjaga capaianya saat ini dan terus meyakinkan partai politik agar kelak mendukungnya," sambungnya.
Lebih lanjut, di Sulsel sendiri, Anies memiliki peluang untuk mendapatkan suara jika maju Pilpres 2024.
"Hanya tinggal apakah Anies mampu meyakinkan masyarakat Sulsel sebagai kandidat terbaik dibanding yang lain. Hal ini tentu tidak akan lepas dari kemampuannya untuk mendapatlan dukungan tokoh-tokoh Sulsel, seperti yang pernah dilakukan Prabowo - Sandi pada Pilpres sebelumnya," katanya.
