FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Berdasar prediksi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron akan terjadi pada Februari sampai Maret. Lonjakan itu terjadi 65 hari sejak kasus pertama pada 19 Januari.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kenaikan jumlah kasus Covid-19 salah satunya dipicu peningkatan kegiatan masyarakat. Karena itu, dia meminta penerapan protokol kesehatan dengan kegiatan sosial ekomomi harus berjalan seimbang.
”Konsolidasi bersama ini menjadi penting sekaligus kewaspadaan terhadap potensi dari munculnya kasus baru,” kata Khofifah ketika hadir da memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid 19 dan Kedatangan PMI di Grand City Surabaya, Senin (24/1).
Pemprov Jatim, lanjut Khofifah, terus menyiagakan fasilitas kesehatan seperti konversi tempat tidur (TT) 30–40 persen dari total kapasitas rumah sakit. Penataan sistem rujukan dan pemantauan isoman dengan pemanfaatan telemedicine juga dioptimalkan.
Selain itu, pemenuhan SDM dan logistik baik APD, oksigen hingga Alkes serta pencatatan dan pelaporan data terus disiapkan. Oksigen konsentrator juga dipastikan telah siap. Sehingga kelangkaan oksigen tidak lagi terjadi seperti tahun lalu.
”Penyiapan oksigen dulu belum sebaik sekarang. Di RS Soetomo sudah ada generator. Di tiap rumah sakit sudah ada. Semua siaga,” terang Khofifah.
Bila oksigen berkurang atau dibutuhkan lagi, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur akan menyiapkan. ”Dinkes provinsi juga ada stok oksigen konsentrator. Ini kan nggak pakai refill. pokoknya akan diproduksi sendiri,” papar Khofifah.