FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Tagar #TangkapEdyMulyadi menggema di media sosial Twitter sampai trending dan viral. Tidak sedikit netizen yang mengaitkan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pasalnya, diketahui bahwa Edy Mulyadi pernah menjadi caleg dari PKS pada Pemilu 2019 lalu.
Akan tetapi, PKS tak mau mengakui bahwa Edy Mulyadi sebagai kadernya.
Hanya saja, PKS mengakui bahwa Edy Mulyadi memang pernah tercatat sebagai caleg PKS.
“Namun setelah proses pemilu usai hingga kini yang bersangkutan tidak aktif di struktur level manapun,” kata Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, di Jakarta, Minggu (23/1/2022).
Dia juga menyatakan bahwa Edy Mulyadi bukan pejabat struktural di PKS.
Karena itu, apapun yang dilontarkan adalah sama sekali tak ada kaitannya dengan PKS.
“Segala sikap resmi PKS disampaikan oleh Juru Bicara Resmi DPP PKS. Sikap resmi PKS bisa dilihat secara utuh di website dan media sosial resmi PKS,” kata dia.
Soal sikap resmi PKS terkait Ibu Kota Negara (IKN) baru, telah disampaikan pada forum konstitusional.
Yakni melalui Fraksi PKS sesuai tugas dan wewenang anggota DPR RI yang dijamin oleh Undang-Undang.
“Sehingga sikap penolakan PKS di DPR adalah langkah yang konstitusional dengan argumentasi yang amat rasional,” jelasnya.
Sebelumnya, Edy Mulyadi sudah dilaporkan ke Polda Sulawesi Utara (Sulut) terkait dugaan ujaran kebencian.
Yang dilaporkan adalah pernyataan Edy Mulyadi yang menyinggung Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Dalam pernyataannya, Edy menyebut bahwa Prabowo Subianto sebagai macan yang mengeong.