FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron angkat bicara soal awal temuan kerangkeng manusia, di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin beberapa waktu lalu.
Nurul menjelaskan, saat awal dilakukan penggeledahan, penyelidik KPK tidak menemukan Terbit. Penyelidik hanya menemukan dua sel. Dan yang membuat mereka tertarik, karena anak puluhan orang yang dikurung dalam sel itu.
"Saat itu tidak ditemukan yang bersangkutan. Malah temukan dua ruangan yang berisi 2 yang kami curigai ada masalah. KPK pun menanyakan siapa di dalam itu. Lalu orang di dalam itu menerangkan, mereka adalah pekerja di kebun sawit milik Bupati Langkat," kata Nurul dalam video pernyataannya yang beredar.
"Karena memang tujuannya utk mengamankan diri bupati ternyata tidak di tempat, maka penyelidik KPK bergerak ke tempat lain untuk mencari yang bersangkutan. Namun KPK atas temuan tersebut mendokumentasikan dan berkoordinasi dengan penegak hukum, untuk diperiksa apakah ada tindak pidana atau bukan," tandas Nurul dikutip Fajar.co.id.
Atas temuan itu, pihaknya saat itu berkoordinasi dengan lembaga Swadaya pemerhati buruh migran, yaitu Migran Care. Hal itu untuk mendalami ada atau tidaknya pidana dalam sel itu.
Beberapa hari setelah kerangkeng itu ditemukan, beredar kabar bahwa kerangkeng itu untuk menampung pengguna narkoba.
Untuk membuktikan itu, Polda Sumut bersama BNN melakukan screening (tes urine) kepada sekitar 27 orang pasien di kerangkeng yang berada di lahan belakang rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin.