Warga pun berbondong-bondong menyaksikan peristiwa itu. Salah satunya seorang warga bernama Alimuddin Karaeng Sewang. Dia mengaku tak tahu asal muasal busa itu.
Namun dari pesan berantai yang diterima, busa itu diduga berasal dari serbuk kayu yang jatuh ke aliran sungai yang mengalir itu dalam jumlah besar, hingga menciptakan busa.
"Mata Air kecil. Bukan ji sungai. Banyak juga warga yang bilang begitu tapi belum pasti juga. Kalau memang karena itu, saya juga tidak tahu itu dari serbuk kayu apa," katanya kepada Fajar.co.id.
"Walaupun berapa ton serbuk kayunya, tidak mungkin sebanyak itu busanya," sambung dia lagi.
Dia bilang, gelembung busa itu menutupi sungai kecil itu sekitar dua jam lamanya. Setelah itu, busa itu hilang dengan sendirinya.
"Banyak itu gelembung di sana lalu turun sedikit-sedikit lalu hilang. Tidak mengeluarkan bau. Orang di sana juga tidak kenapa-kenapa," tambahnya dalam sambungan telepon.
Untuk saat ini, kondisi sungai itu kembali normal. Gelembung busa yang sempat menutupi sungai itu telah hilang dengan sendirinya. (Ishak/Fajar)