TBC Sebabkan Kematian Tiap 11 Jam, Ini Instruksi Kemenkes

  • Bagikan
Ilustrasi TBC

Acara ini turut menghadirkan sejumlah narasumber yang fokus dalam program penanggulangan TBC, di antaranya Shalala Ahmadova, MD, MPH dari WHO Indonesia yang memaparkan mengenai situasi dan kebijakan global dalam penerapan TPT;

Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur P2PML, Kementerian Kesehatan RI yang memaparkan mengenai kebijakan dan analisa situasi TBC-HIV dan penerapan TPT di Indonesia; serta studi kasus dari fasilitas kesehatan yang telah menerapkan pemberian TPT bagi ODHIV dari RSUD H. Abdul Moeloek Lampung, RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan RS. St. Carolus Jakarta.

Selain itu, Aurum Insitute dari Afrika Selatan yang diwakilkan oleh Regina Osih turut membagikan bukti penelitian di berbagai negara bahwa pemberian TPT tidak akan menyebabkan resistansi. Hal ini memberikan kepastian agar dokter tidak perlu ragu memberikan TPT.

dr. Heri Kurniawan, Sp.PD, K-P dari Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penanggulangan Tuberkulosis (KOPI TB) membagikan materi mengenai pentingnya peran organisasi profesi dalam pelaksanaan pemberian TPT di Indonesia.

"Dalam upaya pemberian TPT bagi masyarakat, kami dari KOPI TB memiliki peran dalam hal pemberian advokasi, motivasi, tenaga fasilitator, pelaksana layanan TBC, termasuk dalam hal investigasi kontak, diagnosis, monitoring, hingga pemberian TPT bagi masyarakat," terang dr. Heri dalam paparannya. (ikbal/fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version