Polda Jawa Timur Selidiki Keterlibatan Polisi dalam Ritual Berujung Maut di Pantai Payangan

  • Bagikan
CARI KORBAN: Tim SAR masih mencari korban yang tergulung ombak pantai Payangan Jember,

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Daerah Jawa Timur menyelidiki keterlibatan polisi dalam ritual berujung maut yang dilakukan Padepokan Tunggal Jati Nusantara, di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Gatot R Handoko, membenarkan bahwa salah seorang korban berinisial FB, 28, merupakan polisi yang berdinas di Polres Bondowoso. “Benar, anggota dari Polres Bondowoso,” ujarnya melalui keterangan di Surabaya, Selasa (15/2), dikutip dari ANTARA.

Terkait penyelidikan, polisi mulai memeriksa sejumlah saksi termasuk pimpinan Padepokan Tunggal Jati Nusantara. Namun, pemeriksaan terkendala karena masih dalam perawatan di salah satu rumah sakit di Jember. “Pimpinannya sekarang masih di rumah sakit, jadi belum bisa dimintai keterangan,” ucap dia.

Diketahui, rombongan Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang dipimpin orang bernama Hasan, berangkat dari Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, menuju Pantai Payangan, Sabtu malam (12/2/2022). Rombongan saat itu menggunakan mini bus.

Sekitar pukul 23.00 WIB, rombongan ini tiba di Pantai Payangan, yang sejam kemudian melakukan ritual di tepi pantai.

Sebelumnya, mereka sudah diingatkan Pengelola Bukit Seroja untuk tidak ke laut karena ombak besar. Namun, rombongan itu tidak mengindahkan larangan dan tetap ke tepi pantai untuk melaksanakan ritual.

Setengah jam kemudian, 23 orang terseret arus air laut pantai Payangan yang datang secara tiba-tiba. Pukul 01.00 WIB, personel Polsek Ambulu, Babinsa Sumberejo, perangkat desa, dan tim SAR mengevakuasi korban yang selamat ke Puskesmas Ambulu.

  • Bagikan