Indah Putri Indriani tampak sangat menguasai topik yang disampaikannya. Tak heran, sebelum terjun ke dunia politik, alumni S2 Universitas Indonesia ini sempat berkecimpung sebagai akademisi.
Inovasi yang diungkapkannya antara lain program satu desa satu PAUD, kebijakan rotasi penempatan guru di desa dan kota, Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), beasiswa untuk guru, dan beasiswa untuk mahasiswa asal Luwu Utara.
Sebelum menutup materinya, Indah menantang perguruan tinggi agar dapat merancang pembelajaran yang menyenangkan. Saat masih belajar di PAUD, kata Bupati Lutra ini, anak-anak belajar dengan gembira. Namun Ketika masuk ke bangku SD, SMP, SMA hinga perguruan tinggi, pendidikan menjadi membosankan.
Sementara itu, Dekan FKIP Unismuh Erwin Akib menekankan pentingnya menyiapkan peserta didik menghadapi abad-21.
“Abad 21 yang makin sarat dengan teknologi dan sains, maka pendidikan haruslah berorientasi pada ilmu pengetahuan matematika dan sains alam disertai dengan sains sosial dan kemanusiaan dengan keseimbangan yang wajar,” ungkap Erwin.
Di samping itu, lanjutnya, Pendidikan juga mesti memberikan ilmu pengetahuan, pendidikan harus disertai dengan menanamkan nilai-nilai luhur dan menumbuh kembangkan sikap terpuji.
“Itulah salah satu pembeda di lembaga Pendidikan Muhammadiyah, adanya pembinaan Al-Islam Kemuhammadiyahan,” ungkap alumni Universitas Teknologi Malaysia ini.
Kegiatan ini diikuti oleh Civitas Akademika Unismuh Makassar, khususnya dosen maupun mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi S1 dan S2. (ikbal/fajar)