"Kita disuruh menunggu untuk operasi kedua. Hampir tiga bulan naik turun ke rumah sakit, tapi tidak ada hasil," jelasnya.
Bahkan untuk biaya operasi dibutuhkan biaya sekitar Rp30 juta, sementara upahnya sebagai buruh bangunan hanya Rp90 ribu per hari.
"Untuk kebutuhan setiap hari saja kami kesulitan, apalagi disuruh bayar sebanyak itu, kami mau ambil dari mana uangnya kasian, penghasilan juga kadang tidak menentu apalagi musim hujan," katanya.
Haru campur bahagia pun kini dirasakan Mansyur dan Nurjannah. Sebab berkat perhatian Pangdam XIV anaknya akan menjalani operasi dan perawatan hingga sembuh. (rin/mukhlis)