FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Jelang musim tanam April mendatang, stok pupuk bersubsidi harus tersedia. Pemerintah Provinsi Sulsel memastikan bakal terus mengawasi dan memantau ketersediaannya.
Sekadar diketahui, berdasarkan data jumlah pupuk bersubsidi untuk Sulawesi Selatan untuk 2022 sebanyak 543.894 ton. Terdiri dari UREA 335,283 ton, SP-36 20,689 ton, ZA 24,548 ton, NPK Phonska 160,908 dan NPK Formula Khusus 2,466 ton.
Sementara itu, stok pupuk bersubsidi di Sulsel per 17 Februari 2022 sebanyak 123.954 ton, dengan rincian Urea sebanyak 58.302 ton, NPK sebanyak 31.192 ton, SP-36 sebanyak 3.830 ton, ZA sebanyak 28.905 ton, Organik sebanyak 1.725 ton.
Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel, Muh Firda mengatakan secara regulasi pupuk bersubsidi merupakan kewenangan Kementerian Pertanian (Kementan).
Ia memastikan bahwa pupuk bersubsidi aman jelang memasuki musim tanam. "Itu sudah tersistem, tidak pernah ada kekurangan atau terjadi kelangkaan. Karena jelas penerimanya," kata Muh Firda, Kamis, 24 Februari.
Firda menambahkan, ketersediaan pupuk bersubsidi sudah dialokasikan setiap tahun dari Kementerian Pertanian. Pemprov Sulsel, kata dia, hanya menerima surat keputusan terkait alokasi dan harga eceran tertinggi (HET).
"Distribusinya itu langsung dari PT Pupuk Indonesia, Pemprov hanya mengawasi dan memantau, ada juga aplikasinya yang setiap tahun diinput langsung oleh kelompok tani," ungkapnya.
“Kalau ada masalah kita lapor ke PT Pupuk Indonesia. Begitu fungsinya provinsi,” sambungnya.