Dibanding penyegelan, Muis mengaku lebih memikirkan nasib karyawannya, yang berpotensi kehilangan pekerjaan.
"Kasihan mereka keluarganya mau makan. Tapi Alhamdulillah hari ini tidak dibongkar, dan kami ingin upayakan mencari jalan keluarnya untuk bisa buka dan mempekerjakan karyawan kembali," jelasnya.
Terkait nasib karyawannya selama beberapa hari ke depan, Muin menegaskan, pihaknya tetap akan memberi subsidi bagi 38 pekerja tersebut.
"InsyaAllah, karena karyawan ini kan manusia harus dipikirkan. Dan, kami juga akan berusaha buka cepat supaya mereka tidak terlalu lama disubsidi," katanya.
Ia pun menegaskan bakal bersurat ke Pemprov untuk meminta syarat agar rumah makannya bisa kembali beroperasi.
"Kami sudah ada persuratan minta petunjuk kepada Pemprov tentang apa yang kami harus lakukan. Dan kalau ada petunjuk, kami lakukan," tutupnya. (ikbal/fajar)