FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mengusulkan tiga solusi untuk mengatasi polemik minyak goreng yang saat ini dianggap sulit diperoleh masyarakat.
Melalui cuitan Twitternya, Said sarankan tiga macam solusi untuk menyelesaikan polemik yang terjadi jelang ramadan ini. Salah satunya penyiapan anggaran oleh pemerintah.
"Satu. Siapkan dana subsidi sktr Rp 20-25 trilyun thn 2022. Dua, tugaskan Bulog operasi pasar besar-besaran di berbagai tempat di seluruh Indonesia. Tiga, kurangi subsidi biosolar. Cara kemendag tdk akan pernah efektif dan sulit menjaga kebocoran," cuit Said dikutip Fajar.co.id, Selasa (8/3/2022).
Said sendiri memahami keluhan masyarakat tentang kebutuhan minyak goreng saat ini. Dia pun berharap sarannya ini bisa diterima masyarakat.
Salah satu warga yang merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan minyak gorengnya adalah seorang pedagang bernama Hasni. Dia mengaku khawatir bila ketersediaan minyak goreng akan terus seperti ini, akan membuatnya sulit memenuhi kebutuhan dapurnya. Apalagi saat waktu sahur nanti.
"Pasti setengah mati susah cari minyaknya," katanya saat ditemui Fajar.co.id di Pasar Terong, Makassar, Selasa (8/3/2022).
Hasni mengaku, pernah suatu ketika saat dirinya hendak membeli minyak goreng curah, penjual justru membatasi warga yang hendak membeli dengan jumlah yang dianggap tak cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur, maupun dagangan.
"Sudah lama sebulan yang lalu (langka). Saya terakhir beli pekan lalu tapi stoknya hanya satu liter untuk satu orang. Ini mau dijual lagi," tambahnya.