FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Warga Makassar Sulawesi Selatan banyak mengalami kesulitan di era pandemi Covid-19.
Campaign Research Consulting (CRC) telah melakukan survei indeks kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan kota Makassar yang dilakukan secara serentak pada 17-27 Februari 2022 dan disiarkan melalui Rakorsus 2022, Selasa, (15/3/2022).
Populasi survei adalah mereka yang sudah memiliki KTP atau sudah punya hak pilih dengan jumlah responden 600 orang tersebar di 15 kecamatan.
Responden dipilih secara acak dengan cara multistage random sampling dengan validasi sampel laki-laki 49,6 persen, perempuan 50,4 persen dengan sampel muslim 94,7 persen dan non muslim 12,8 persen.
Dari hasil survei tersebut terungkap lima permasalahan yang harus segera ditangani oleh Pemkot diantaranya perekonomian (23,8%), banjir (23,3%), lapangan kerja (18,3%), sembako mahal (9,2%) dan kemacetan (7%).
Sementara lima program yang dinilai mendesak untuk pemerintah kota diantaranya penyediaan lapangan kerja (54,3%), penanganan banjir (47%), pengentasan kemiskinan (36,8%), perbaikan infrastruktur jalan (30,5%) dan akses modal usaha (28,5%).
Adanya desakan untuk perbaikan kondisi perekonomian tidak terlepas dari pendapatan saat pandemi mengalami penurunan.
Sebelum pandemi rata-rata Rp2-3 juta pendapatan warga dan ketika pandemi rata-rata pendapatan menurun menjadi Rp1-3 juta.
54,7 persen warga mengaku perekonomiannya memburuk setelah pandemi, padahal sebelum pandemi hanya 35 persen.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, semua temuan survei sudah ada pada programnya.