Ahmad Riza Patria: Masih Banyak yang Menganggap Wajar Melakukan Gratifikasi

  • Bagikan
Ilustrasi: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Sudin Kominfotik Jakarta Selatan/Antara)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat menumbuhkan budaya kearifan lokal nusantara dalam hal apapun, termasuk untuk menangkal perilaku korupsi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, budaya kearifan lokal nusantara dapat diterapkan mulai dari lingkungan keluarga.

Salah satunya adalah menerapkan kearifan lokal asal Aceh yaitu budaya mela, alias rasa malu. Budaya malu sebaiknya diterapkan mulai dari keluarga. Sebab, rasa malu yang masuk ke dalam kesadaran ditambah nilai etis lainnya di masyarakat. Hal itu menjadi salah satu investasi budaya pokok yang perlu diajarkan dalam keluarga berintegritas.

“Agar suami maupun istri dapat memahami pentingnya keterbukaan antara pasangan dalam hal finansial dengan bersikap kritis terhadap sumber pendapatan keluarga dan penggunaannya,” kata Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (17/3).

Riza mengungkapkan, dalam keluarga yang berintegritas dan dapat nilai-nilai anti korupsi kepada ASN DKI Jakarta. “Pemprov DKI Jakarta Insya Allah akan terus konsisten dan berkelanjutan menjaga komitmen mendukung program ini demi meminimalisasi potensi tindak pidana korupsi yang melibatkan dan didukung oleh keluarga ASN DKI Jakarta,” tuturnya.

Riza memaparkan, berdasarkan data indeks anti korupsi tahun 2021 dari Badan Pusat Statistik (BPS), perilaku masyarakat Indonesia yang masih permisif terhadap korupsi di lingkungan keluarga. Sebanyak 25,46 persen masyarakat yang disurvei menganggap wajar jika dalam keluarga, suami memberikan uang tambahan di luar gaji atau penghasilan yang biasa diterima tanpa perlu menjelaskan dari mana uang tersebut berasal.

  • Bagikan