Yayuk, 54, merupakan salah satu pembeli yang kecele dengan kabar yang beredar. Dia mendengar kabar bahwa stok minyak goreng sudah stabil di pasaran.
”Tapi pas ke pasar, golek sing curah (cari yang curah) nggak ada. Ada yang kemasan tapi larang pol (mahal banget),” ujar Yayuk.
Berbeda dengan Heny, 49, ibu rumah tangga, memilih untuk membeli minyak goreng kemasan di supermarket dekat rumahnya. Namun nahas, harga yang selangit membuatnya pulang dengan tangan hampa.
”Mahalnya nggak masuk akal. Masa 2 liter harganya hampir 50 ribu? Nggak jadi beli, tunggu harga turun,” ujar Heny. (jpg/fajar)