FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Di tengah kelangkaan minyak goreng, Pemerintah Kota Makassar melahirkan inovasi gerakan makan makanan rebus. Inovasi yang dianggap memberi hal positif ke kehidupan lebih sehat.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Makassar, Andi Bukti Djufrie berharap masyarakat menerapkan hal tersebut. Harapan tersebut disampaikan bersamaan dengan Festival Rebus Makassar yang dilaksanakan secara serentak, Minggu (27/3).
"Ini sejalan dengan keinginan Pak Wali Kota agar kita kembali ke kebiasaan lama mengonsumsi makanan yang direbus. Itu jauh lebih sehat," kata Bukti.
Untuk memeriahkan Festival Rebus Makassar, Andi Bukti telah mengintruksikan seluruh pegawai Balitbangda, termasuk keluarganya untuk merebus pangan lokal seperti pisang, ubi, dan jagung.
Pangan yang telah direbus, lanjut Bukti, kemudian dibagikan kepada tetangga sekitar sebagai bagian untuk mengampanyekan bahwa merebus jauh lebih sehat daripada menggoreng.
"Kita mulai kebiasaan ini di lingkungan keluarga dan internal Balitbangda dulu, sembari kita mengimbau masyarakat untuk ikut membiasakan makan makanan yang direbus," tutur dia.
Kegiatan ini digagas Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyikapi kelangkaan minyak goreng di tengah masyarakat.
Kata pria yang akrab disapa Danny itu, ada dua solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah minyak goreng.
Pertama, memenuhi kebutuhan kuota minyak goreng di masyarakat. Kedua mengurangi penggunaan minyak goreng.
"Caranya, pemerintah harus mengkampanyekan bahwa merebus jauh lebih sehat ketimbang menggoreng," tegas Danny. (farisal/fajar)