Dari pengakuan Andi Baso Kone, dana penyertaan itu sudah tidak ada sejak awal tahun 2016. Itu artinya jejak penggunaan dana penyertaan Rp1 miliar di antara tahun 2011 sampai 2015.
"Setahu saya memang tidak ada, karena habis di masa direksi pertama (Andi Tamrin, red)," tutupnya. (man)