FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Pelayanan kesehatan kepada anak di Bawah Lima Tahun (Balita) di Kabupaten Wajo belum maksimal.
Kondisi tersebu tertuang dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Wajo tahun 2021. Presentase urusan pelayanan dasar kepada Balita berada di angka 81 persen.
Dalam laporan Dinas Kesehatan (Diskes) Wajo pada LKPj. Pelayanan kesehatan Balita mendapat alokasi anggaran Rp1.161.497.100. Terealisasi Rp1.126.434.205
Belum maksimalnya pelayanan itu, dikarenakan adanya ketakutan ibu membawa anaknya ke Posyandu dan Puskesmas, untuk mendapatkan pelayanan Balita karena pandemi Covid-19.
Ketua Pansus LKPj DPRD Wajo, Elfrianto menyebutkan, ada sejumlah rekomendasi yang muncul untuk Dinkes Wajo. Khususnya pelayanan dasar diharapkan optimal tahun depan.
"Bukan hanya pelayanan kesehatan Balita. Juga peningkatan untuk usia pendidikan dasar, usia produktif, usia lanjut sampai pelayanan bagi penderita hipertensi, HIV. Semua harus optimal," pintanya, Selasa, 5 April 2022.
Berdasarkan informasi di himpun FAJAR. Dalam penyelenggaraan urusan kesehatan, Dinkes Wajo didukung anggaran sebesar Rp192.6657.106.224 pada tahun 2021 lalu.
Alokasi sebesar itu tidak terealisasi semuanya. Hanya Rp165.773.187.764 atau nilai presentase 86,05 persen.
Sekertaris Diskes Wajo, dr Sitti Ramlah mengklaim, urusan pelayanan dasar di tahun 2021 telah terlaksana dengan bagus.
"Hanya dananya turun duluan,baru ada juknisnya. Makanya ada anggaran tidak terpakai," dalihnya.
Terkait belum optimalnya pelayanan dasar, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Diskes Wajo, Laentondo Sali, berjanji akan meningkatkan mencapai kegiatan dan program. Khususnya pelayanan kesehatan Balita sosialisasi kepada orang tua dimasifkan.