"Rencana 2023 realisasinya saat ini masih feasibility studinya," jelasnya.
Pembahasan dalam FS, terang dia, itu perihal di mana lokasi-lokasi yang cocok juga titik-titik luar tepi jalannya.
April ini, timnya merencanakan sudah bisa dilangsungkan FS-nya.
"Kita cari konsultannya dulu untuk pembuatan FS-nya. Ini dipihak-ketigakan, jadi saya buat kerangka kerjanya dulu biar buat acuan bagi pihak ketiga untuk FS-nya," terangnya.
Untuk FS ini biayanya diperkirakan Rp100 juta.
Terpisah, Pejabat Direksi Percepatan Penataan PD Parkir Makassar Raya, Nikolaus Beni mengatakan mengacu pada perwali 66/2022 maka PD Parkir Makassar harus mengalami perubahan total.
Ia menuturkan, inovasi yang dilakukan ialah perubahan bentuk, mulai dari perusahaannya dan mengelola pelataran.
Pertama, pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan kepada badan usaha yang memiliki pelataran untuk bekerjasama.
Bentuk kerjasamanya, semisal mengadakan peralatan parkir otomatis yang sering disebut palang otomatis.
Beberapa institusi yang sudah dilakukan kerja sama yakni RS Pertamina Royal Biringkanayya yang mana pihaknya sudah melakukan survei, pertemuan, selanjutnya bakal menindaklanjutinya.
Beberapa rumah sakit lainnya seperti RS Sayang Rakyat, Pelataran IMMIM, Pelataran RCC Panakkukang, juga ada RS Bahagia, Pelelangan Ikan Paotere sementara dijajakinya.
Jika menguntungkan maka diadakan alatnya seperti palang otomatis dengan ID Card berbasis cashless (non tunai).
“Intinya kita lakukan nontunai. Berbasis elektronik dan tidak ada pungutan uang di lapangan,” ujar Beni.