FAJAR.CO.ID, TORAJA UTARA -- Foto sejumlah Aparatur Sipil Negara Kabupaten Toraja Utara (Torut) ikut aksi penolakan interpelasi kepada Bupati Torut, Yohanis Bassang di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Rabu (20/4/2022) kemarin viral di media sosial.
Pada foto itu ASN terlihat berkumpul mengisi absensi sebelum berangkat aksi unjuk rasa.
"Ada lurah, camat, dan kepala sekolah yang ikut. Tapi kalau masyarakat lainnya itu dari beberapa Lembang atau desa," kata salah seorang peserta aksi, Andri, Kamis, 21 April 2022.
Beberapa loyalis Bupati Torut juga ikut dalam aksi penolakan interpelasi DPRD Torut seperti, camat, lurah dan staf khusus Bupati Torut bidang pendidikan, Salvinus Patiung. Bahkan, beberapa peserta aksi juga mengaku dibayar Rp200 ribu untuk ikut dalam aksi penolakan interpelasi DPRD Torut itu.
"Nasi kotak sama uang saku Rp200 ribu," jelas peserta aksi.
Sebelumnya, beredar rekaman suara di beberapa grup WhatsApp mengenai ajakan aksi penolakan interpelasi. Dalam rekaman terdengar Kepala Inspektorat Torut, M.G Sumule mengajak sejumlah masyarakat untuk ikut aksi itu.
Saat dikonfirmasi, Kepala Inspektorat Torut M.G Sumule membenarkan dirinya yang ada di dalam rekaman itu. Dia berdalih, saat itu dirinya bukan sebagai kepala inspektorat atau ASN, tetapi masyarakat Toraja Utara.
"Iya itu suara saya. Tapi saya berbicara di situ bukan sebagai ASN tapi masyarakat Toraja Utara," jelasnya, singkat.
Menindak lanjuti banyaknya ASN yang ikut aksi di jam kerja. Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong menyayangkan sejumlah ASN ikut aksi di jam kerja. Padahal, di apel pagi, kata dia, dirinya sudah mewanti-wanti ASN agar tidak terlibat aksi.