“Kami mau jemput bola sebenarnya karena kami tidak ingin menjadi Menara gading. Dan ternyata kami justru didahului oleh pariwisata (Disbudpar Sulsel) hari ini, di hari pertama saya bertugas sebagai rektor,” ungkap Prof JJ.
Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan ini berbagai beberapa saran terkait kepariwisataan. Ia sempat mengungkapkan angan-angannya untuk membuat sebuah tagline “provokatif” mengenai pariwisata di Sulsel.
Sebab di berbagai daerah dan negara, lanjutnya, tagline-nya memang berani melakukan klaim yang tujuannya agar orang penasaran dan akhirnya ingin berkunjung ke daerah tersebut.
Ia juga mengungkapkan jika potensi biodiversity terbaik ada di Sulsel dan hal tersebut harus dipasarkan dengan baik. Bahkan, menurutnya, karena posisinya sebagai yang terbaik di dunia makanya harusnya tidak sulit untuk dipasarkan.
Untuk program kerjasama KKN tematik desa wisata, Disbudpar Sulsel telah menyiapkan instrument yang akan menjadi pembahasan antara kedua pihak di mana instrumen-instrumen tersebut nantinya untuk menjadi panduan kegiatan mahasiswa dalam KKN yang diikutinya.(rls)