Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Tanti Rohillawati angkat bicara, bahwasanya pasien kasus tersebut sudah dirujuk ke RSCM dan dipastikan baru diduga hepatitis.
"Kami dilaporkan bahwa ada kasus atau pasien yang dirawat di Hermina, di mana per tanggal 7 bulan 5 dilaporkan kepada kami, dan pasien tersebut juga sudah di rujuk ke RSCM," kata Tanti Rohillawati saat dikonfirmasi, Rabu 11 Mei 2022.
"Nah ini termasuk pasien atau kasus yang memang diduga, kami tidak memastikan bahwa itu adalah hepatitis, tapi baru diduga," sambungnya.
Menurutnya dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pasien tersebut, memang ia mengalami gejala gejala seperti penyakit hepatitis namun pihak Dinkes masih harus menunggu hasil laporan dari komite ahli.
"Saat ini yang dilaporkan ini secara umum saja, tapi memang agak sedikit menjurus kepada ini (hepatitis), meskipun kita tidak bisa memastikan, untuk penegakan diagnosa bukan kita," ungkapnya.
Walau masih dalam status diduga, Tanti Rohillawati memastikan pihaknya akan tetap melakukan pengawasan terhadap pasien tersebut melalui bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P).
Lanjutnya ia juga menerangkan dalam waktu dekat pihak Dinkes Kota Bekasi dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan mendatangkan dokter spesialis anak untuk meminta saran antisipasi terhadap kasus hepatitis di wilayahnya.
"Saya sudah menugaskan kabid P2P untuk memantau hal tersebut, dalam jangka waktu dekat dinas kesehatan mau mengundang dokter spesialis anak untuk mendapatkan masukan-masukan apa langkah-langkah yang harus diantisipasi oleh pemerintah kota," tuturnya.