Namun demikian, pembicaraan di belakang layar lah yang menentukan. Apakah keduanya akan bersatu di Pilgub nanti.
"Tetapi di panggung belakang belum tentu seperti itu. Berpapasan saja di salah satu tempat,"kata Hasrullah.
"Bisa saja dilanjutkan di belakang laya, semua punya hak. Kita tidak boleh menghalangi, yang penting mereka punya upaya. Saya kira bagus,"tambahnya.
Lebih lanjut, kata Hasrullah pertemuan dua tokoh ini bisa membawa dampak positif untuk dunia perpolitikan Sulsel.
Sejauh ini kata dia, Sulsel atau Makassar dikenal sebagai zona merah pemilu yang sering memicu kekerasan.
"Kalau tokoh kita bertemu seperti awal begini berarti zona merah yang selau digariskan bahwa pilkada Sulsel itu berada di daerah merah ternyata tidak,"ungkapnya.
Hal ini akan membuat atmosfer pilakada di Sulsel akan lebih adem. Tidak melulu tentang kekerasan.
"Jadi memang untuk memberikan persepsi pilkada aman, itu Silaturahmi penting,"pungkasnya. (Ikbal/fajar)