Fajar.co.id, Makassar -- Sebagai rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Selatan, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si. dan Ketua umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Dr. Hj. Noorjannah Djohantini, MM., M.Si., menyempatkan diri bertemu muka dengan santri Pondok Pesantren Muhammadiyah "Darul Arqam" Wilayah Sulawesi Selatan Gombara Makassar (15/05/22).
Turut mendamping beliau adalah Ketua PWM Sulsel Prof. Ambo Asse dan Ketua PW Aisyiyah Sulsel, Dr. Hj. Nurhayati Azis, M.Si. Serta sejumlah pengurus teras Muhammadiyah dan pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar. Tidak ketinggalan pula adik-adik anggota Kokam turut serta melakukan pengawalan sepanjang kegiatan berlangsung.
Di samping menjadi pembicara dalam acara Syawalan Muhammadiyah Sulawesi Selatan, dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini juga melakukan peresmian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unismuh Makassar dan pencanangan pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar dengan ketinggian dua belas lantai.
Tiba di kampus pesantren, Prof. Haedar yang juga salah satu seratus tokoh ilmuwan atau akademik terkemuka di tanah air yang mendapat pengakuan dunia internasional tahun 2022 ini, disambut dengan keris. Di Sulawesi Selatan biasa disebut sebagai badik. Keris tersebut merupakan benda khusus yang dipakai dalam rangkaian acara penyambutan tamu kehormatan dengan tari Angngaru. Angngaru berasal dari kata aruk. Artinya suatu tarian dengan menggunakan keris di tangan seolah-olah menyerang musuh sebagai tanda kesetiaan yang tulus kepada raja.