FAJAR.CO.ID, PANGKEP -- Stunting menjadi fokus utama kolaborasi lintas sektoral di Pemkab Pangkep. Dinas Kesehatan membangun kolaborasi efektif mulai dari lintas sektor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga melibatkan aparatur desa.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pangkep, Herlina bahwa angka stunting di Pangkep sudah berangsur turun dari 14 persen kini 12 persen. Penurunan itu katanya tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan. Salah satunya lewat program inovasi Mega Macca.
"Mega berarti banyak dan Macca berarti cerdas, diharapkan semua balita terpenuhi gizinya. Sehingga bisa menjadi anak yang sehat," ujarnya.
Pihaknya menginginkan agar ibu bayi bisa terus didampingi dan diedukasi agar menjadi cerdas dalam mengasuh anak.
"Mulai dari usia balita hingga usia 5 tahun. Bahkan, Seorang ibu harus cerdas mengolah makanan sebelum hamil dan masa hamil karena sembilan bulan pertama dalam kandungan itu menentukan masa depan anak," bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pangkep, Zulfadly menjelaskan penanganan stunting di Kabupaten Pangkep itu ada delapan aksi yang dilakukan.
"Ada delapan aksi bentuk penanganan stunting. Mulai dari aksi pertama dengan menetapkan 20 lokus penanganan stunting itu bahkan disahkan melalui SK Bupati," bebernya.
Kemudian dikatakan bahwa, pihaknya juga menyusun regulasi agar peran desa bisa lebih efektif dalam penanganan stunting ini.
"Peran desa itu menjadi ujung tombak dalam penanganan stunting. Salah satunya lewat pembentukan KPM pada 65 desa di Kabupaten Pangkep. Dimana, setiap KPM dialokasikan insentif sebesar Rp500 ribu -Rp 1,5juta perbulannya," jelasnya.