FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - - Ketertinggalan akses infrastruktur tidak saja dirasakan masyarakat yang bermukim jauh dari pusat Kota Makassar seperti di Rampi, Luwu Utara. Kondisi serupa juga dirasakan di Jeneponto yang relatif sangat dekat dari Makassar.
Khususnya di Dusun Bira-Bira dan Dusun Parang Benrong Desa Gunung Silanu, Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto. Setidaknya dua dusun ini belum menikmati listrik, dan akses infrastruktur jalan nyaris tidak bisa dijangkau kecuali menggunaka speeda motor khusus (trail). Kondisi ini sudah dilaporkan langsung ke Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar namun belum mendapat respons.
“Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, lebih baik ganti bendera saja atau bendera merah putih saya balik saja baru dikasi tanda bintang” kata Kepala Desa Gunung Silanu, Nasrullah SPdi.
Ia juga sudah melaporkan hal tersebut dalam rapat koordinasi bupati dan kepala-kepala desa di ruang pola kantor bupati beberapa waktu lalu. Buntut kekecewaan ini sudah dilaporkan ke sejumlah tokoh masyarakat Jeneponto baik di Jakarta maupun yang bermukim di Sulsel.
Khusus listrik, menurutnya sudah diadukan ke pihak PLN yang beralasan terkendala adanya kawasan hutan lindung yang kemungkinan dilewati pembangunan instalasi listrik, dan berpotensi menimbulkan gesekan dengan pihak terkait jika tidak mengurus. Namun menurut Nasrullah sebenarnya tidak ada kawasan hutan lindung yang akan dilewati dalam pemasangan instalasi listrik nantinya.
Terkait kondisi ini, Anggota DPR RI periode 2014-2019 yang juga putra Jeneponto, Mukhtar Tompo (MT) mengunjungi langsung dusun yang dimaksud setelah mendapat laporan tersebut. Dia menggunanakan sepeda motor trail dibonceng langsung Kepala Desa menuju lokasi yang berjarak 1,5 jam dari pusat kota Kecamatan Bangkala.